Untuk bisa memahami dan menguasai
akuntansi, perlu terlebih dahulu kita mengetahui dasar-dasar akuntansi.
Dasar-dasar akuntansi merupakan poin penting dari akuntansi yang
harus dipahami dan dikuasai agar bisa menjadi seorang ahli
akuntansi. Dasar-dasar akuntansi yang perlu diketahui tersebut adalah sebagai
berikut :
- Nama dan Nomor Akun
Akun adalah kata serapan dari
bahasa Inggris “account” yang berarti tempat menampung catatan aktifitas
yang disusun secara kronologis berdasar sistem urut tertentu. Penyusunan ini biasanya berdasarkan tanggal transaksi yang terjadi.
Kode akun adalah
nomor tertentu yang melekat pada tiap-tiap akun. Penggunaan kode akun berfungsi untuk mempermudah dalam pengelompokan akun yang tercatat pada jurnal untuk kemudian dimasukkan ke dalam buku besar.
Kode akun adalah
nomor tertentu yang melekat pada tiap-tiap akun. Penggunaan kode akun berfungsi untuk mempermudah dalam pengelompokan akun yang tercatat pada jurnal untuk kemudian dimasukkan ke dalam buku besar.
Keberadaan akun ini sangat penting.
Karena berhubungan dengan laporan keuangan yang
harus mudah dipahami sehingga perlu disajikan secara sistematis, logis, mudah dibaca dan dianalisa. Jadi informasi keuangan harus tersusun
dan terklasifikasi sedemikian rupa sesuai dengan jenis dan karakter masing-masing perusahaan.Oleh sebab itulah diperlukan adanya akun untuk mengklasifikasi informasi keuangan tersebut.
Kelompok besar akun terbagi menjadi 2,
yaitu :
- Akun Temporal (Temporary Accounts), yaitu
kelompok akun yang memiliki nilai saldo bersifat sementara atau temporal.
Maksudnya, nilai saldo akun-akun kelompok ini hanya ada selama satu
periode saja, karena akan ditutup di akhir periode akuntansi atau buku.
Kelompok ini disebut juga sebagai Akun Nominal (Nominal Accounts).
Yang masuk dalam kelompok akun ini adalah akun-akun yang tersaji dalam
Laporan Laba-Rugi, yaitu Pendapatan dan Biaya. Pendapatan adalah
penghasilan yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat dari kegiatan
usahanya (penjualan produk barang maupun jasa). Contoh : Pendapatan Sewa,
Penjualan Barang. Sedang biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk
proses kegiatan usaha yang dinyatakan dengan satuan uang yang sudah
terjadi. Contoh : Biaya Listrik, Biaya Sewa, Biaya Penyusutan.
- Akun Permanen (Permanent Accounts), yaitu
kelompok akun memiliki nilai saldo bersifat tetap atau permanen.
Maksudnya, nilai saldo akun kelompok ini tidak pernah ditutup untuk satu
periode tertentu. Jadi nilai saldonya selalu tersedia atau tersaji selama
perusahaan beroperasi atau melakukan kegiatan usaha. Kelompok ini sering
disebut juga dengan Akun Riil (Real Accounts). Yang masuk dalam
kelompok ini adalah akun-akun yang tersaji dalam Neraca, yaitu : 1) Aset
lancar, adalah harta yang mudah dicairkan, seperti Kas, Piutang, Sewa
dibayar di muka. 2) Aset tetap, adalah harta yang memiliki nilai manfaat
jangka panjang atau lebih dari 1 tahun, seperti Bangunan, Mesin,
Kendaraan, Peralatan. 3) Utang, adalah kewajiban perusahaan pada pihak
tertentu. Utang terbagi menjadi utang lancar dan utang jangka panjang. 4)
Modal, adalah hak pemilik atas kekayaan perusahaan, jumlahnya dapat
dilihat di neraca dengan menjumlahkan semua aset dikurangi total utang.
Contoh modal : Modal sendiri, Modal hibah, Laba ditahan, Tambahan modal
disetor.
- Konsep Debet dan Kredit
Debet dan kredit adalah 2 sisi yang
berlawanan namun harus ada keseimbangan antara keduanya. Debet adalah posisi akun sebagai saldo
normal untuk aset dan biaya. Pada jurnal letaknya berada di sebelah kiri.
Maksud saldo debet adalah jika ada aset atau biaya mengalami penambahan harus
didebet di sebelah kiri dan harus dikredit di sebelah kanan jika terjadi
pengurangan.
Kredit adalah posisi akun sebagai saldo normal untuk utang, pendapatan dan modal yang letaknya di sisi kanan
pada jurnal. Maksud saldo kredit yaitu jika akun utang, pendapatan maupun modal
mengalami penambahan harus dikredit atau ditambah di sebelah kanan dan didebet
di sisi kiri jika terjadi pengurangan.
Konsep debet-kredit ini sangat perlu
dipahami agar mudah dalam proses mencatat transaksi keuangan pada jurnal.
- Penjurnalan
Jurnal adalah lembar kerja yang
dipakai untuk mencatat transaksi keuangan yang terjadi pada perusahaan. Penjurnalan adalah proses mencatat transaksi keuangan dari
bukti-bukti yang ada ke dalam jurnal. Ada beberapa jenis jurnal yang umum digunakan, yaitu :
- Jurnal Umum, adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat semua transaksi secara rinci. Jurnal ini juga dibuat untuk
mencatat penyusutan aset tetap perusahaan. Kolom yang wajib ada dalam
sebuah jurnal umum adalah nomor, tanggal, jurnal atau akun, nomor referensi,
kolom nominal (rupiah) debet, dan kolom nominal kredit.
- Jurnal Khusus, adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat transaksi khusus yang berkaitan dengan pembelian dan penjualan
perusahaan.
- Jurnal Penerimaan dan Pengeluaran Kas, adalah jurnal
yang berkaitan dengan transaksi keluar-masuknya kas perusahaan.
- Jurnal Penyesuaian, yaitu jurnal yang disusun untuk menyesuaikan atau mengoreksi informasi suatu akun pada akhir periode akuntansi.
- Jurnal Penutup, adalah jurnal yang dibuat untuk
menutup akun-akun pada laporan laba-rugi (pendapatan dan biaya).
- Jurnal Pembalik, adalah jurnal yang disusun pada awal
periode akuntansi baru untuk membalik akun jurnal penyesuaian tertentu.
Fungsinya untuk menyesuaikan akun-akun yang telah dibuat jurnal
penyesuaian pada akhir periode (tutup buku). Jurnal ini dibuat sebelum
perusahaan mencatat transaksi baru pada periode buku baru.
- Posting Jurnal ke Buku Besar
Buku besar atau Ledger adalah buku yang berisi kumpulan transaksi suatu akun yang berasal dari jurnal.
Teknis dalam pemostingan atau pemindahan informasi jurnal ke buku besar adalah ➔ setelah semua transaksi tercatat ke dalam jurnal, selanjutnya dilakukan transfer atau posting atau memindahkan jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan nama akunnya masing-masing. Satu (1) nama akun memiliki 1 buku besar. Jadi transaksi yang terkait dengan 1 jenis akun akan masuk dalam 1 buku besar. Contoh : transaksi yang berhubungan dengan kas akan masuk dalam buku besar Kas, dan seterusnya sampai semua transaksi selesai diposting ke dalam buku besar.
Semua akun dalam buku besar akan memiliki nilai saldo masing-masing yang nantinya akan masuk ke dalam neraca saldo.
Teknis dalam pemostingan atau pemindahan informasi jurnal ke buku besar adalah ➔ setelah semua transaksi tercatat ke dalam jurnal, selanjutnya dilakukan transfer atau posting atau memindahkan jurnal ke dalam buku besar sesuai dengan nama akunnya masing-masing. Satu (1) nama akun memiliki 1 buku besar. Jadi transaksi yang terkait dengan 1 jenis akun akan masuk dalam 1 buku besar. Contoh : transaksi yang berhubungan dengan kas akan masuk dalam buku besar Kas, dan seterusnya sampai semua transaksi selesai diposting ke dalam buku besar.
Semua akun dalam buku besar akan memiliki nilai saldo masing-masing yang nantinya akan masuk ke dalam neraca saldo.
- Membuat Neraca Percobaan
Neraca percobaan disebut juga dengan neraca saldo. Neraca percobaan perlu dibuat untuk mengetahui apakah pencatatan transaksi telah benar
sesuai debet-kreditnya. Jika sudah sesuai, nilai nominal pada sisi debet akan
sama dengan nilai nominal pada sisi kredit. Hal itulah yang disebut dengan balance
(seimbang). Itulah mengapa neraca disebut sebagai Balance Sheet. Jika
tidak balance antara sisi debet dan kredit, berarti terdapat kesalahan
dalam pencatatan, misalnya : salah jenis akun, salah nilai nominal atau salah
masuk buku besar.
Yang membedakan neraca percobaan dengan laporan neraca adalah teknisnya. Pada neraca percobaan, teknisnya dengan memasukkan semua jenis akun ke dalam 1
neraca baik akun neraca atau pun akun laba-rugi.
- Penyajian Laporan Keuangan
Jika telah dibuat neraca percobaan
dengan hasil balance, selanjutnya dapat melakukan penyajian laporan
keuangan.
Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan perusahaan pada satu periode akuntansi tertentu yang menggambarkan kinerja suatu entitas usaha atau perusahaan yang disajikan dalam
bentuk mata uang. Laporan keuangan terdiri dari :
- Neraca (Balance Sheet), adalah laporan yang
menyajikan posisi keuangan atau aset perusahaan pada periode akuntansi tertentu.
- Laporan Laba Rugi (Profit and Loss Report),
adalah laporan yang menyajikan perhitungan atas keuntungan atau kerugian
perusahaan. Laporan ini terdiri dari semua pendapatan yang diperoleh perusahaan
dikurangi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh pendapatan
tersebut. Jika hasilnya lebih besar pendapatan (nominal positif) berarti
perusahaan mengalami untung atau laba. Namun jika sebaliknya, biaya lebih
besar dari pendapatan (nominal negatif) berarti perusahaan mengalami
kerugian.
- Laporan Perubahan Modal / Ekuitas (Equity Report),
adalah laporan yang menyajikan penambahan atau pengurangan investasi dari
pemilik modal perusahaan, yang kemudian ditambah dengan laba atau
dikurangi kerugian. Hasil akhirnya dapat diketahui berapa
total modal perusahaan pada akhir periode akuntansi tertentu.
- Laporan Arus Kas (Cash Flow), adalah laporan
yang menyajikan arus penerimaan dan pengeluaran kas pada investasi atau
operasional perusahaan dalam 1 periode akuntansi tertentu.
Itulah tadi dasar-dasar akuntansi yang
sangat penting untuk kita ketahui dan pahami agar bisa menguasai
akuntansi secara handal.
No comments:
Post a Comment